KOMPAS.com — Tak ada lagi ciri kuat dari Suzuki Raider 2003. Mulai dari depan sampai belakang, motor ini sudah berubah total. Hasilnya malah jadi ekstrem, dengan beberapa ubahan mengandung unsur teknologi. Seperti kondom tangki yang bisa dibuka tutup pakai tombol, yang satu itu merupakan suatu teroboson. Paling tidak, terobosan modifikasi di Pontianak, Kalimantan Barat.
Irfandi dari rumah modifikasi 2XP Pontianak di "Kota Khatulistiwa" membuat langkah berani. Coba perhatikan jok yang menempel di atas rumah knalpot asli dari Ducati 969. Sementara itu, bagian bawahnya—jarak dengan roda—masih kosong. "Memang, bagian itu belum dapat desain pas," ungkap Irfandi.
Ditambah bagian arm (lengan ayun) yang besar dan kokoh, sementara rangka atas dan jok tipis, sisi harmonisasi pun sedikit terganggu. "Pada bagian arm, saya gunakan pro arm dari Honda NSR SP dan dikasih kondom supaya lebih besar," papar Irfandi.
Untuk bagian atas, modifikator menggunakan subframe yang bersifat knock down karena ingin membuat buntut yang panjang. Jika bosan, maka tambahan itu bisa dibongkar-pasang. Untuk menyatukan rangka tambahan, ia menggunakan baut L ukuran 8 mm sebanyak 6 buah. "Selain untuk penguat jok, itu juga menjadi semacam braket untuk knalpot," papar modifikator senior ini.
Sadar ada rongga yang lebar, ia menguranginya dengan menambahkan knalpot Ducati 969. Lain hal bila posisi sokbreker punya minimoto di Australia itu tidak terlalu rebah. Untuk per, ia memakai punya Honda CBR150 karena lebih empuk dibanding aslinya.
Juga menarik, tangki yang dikasih kondom bisa dibuka-tutup dengan menekan tombol. Menurut Irfandi, ia menggunakan power window mobil yang dipasangi shock kecil. Dengan menekan sekali, kondom itu bisa membuka hingga 45 derajat.
Irfandi dari rumah modifikasi 2XP Pontianak di "Kota Khatulistiwa" membuat langkah berani. Coba perhatikan jok yang menempel di atas rumah knalpot asli dari Ducati 969. Sementara itu, bagian bawahnya—jarak dengan roda—masih kosong. "Memang, bagian itu belum dapat desain pas," ungkap Irfandi.
Ditambah bagian arm (lengan ayun) yang besar dan kokoh, sementara rangka atas dan jok tipis, sisi harmonisasi pun sedikit terganggu. "Pada bagian arm, saya gunakan pro arm dari Honda NSR SP dan dikasih kondom supaya lebih besar," papar Irfandi.
Untuk bagian atas, modifikator menggunakan subframe yang bersifat knock down karena ingin membuat buntut yang panjang. Jika bosan, maka tambahan itu bisa dibongkar-pasang. Untuk menyatukan rangka tambahan, ia menggunakan baut L ukuran 8 mm sebanyak 6 buah. "Selain untuk penguat jok, itu juga menjadi semacam braket untuk knalpot," papar modifikator senior ini.
Sadar ada rongga yang lebar, ia menguranginya dengan menambahkan knalpot Ducati 969. Lain hal bila posisi sokbreker punya minimoto di Australia itu tidak terlalu rebah. Untuk per, ia memakai punya Honda CBR150 karena lebih empuk dibanding aslinya.
Juga menarik, tangki yang dikasih kondom bisa dibuka-tutup dengan menekan tombol. Menurut Irfandi, ia menggunakan power window mobil yang dipasangi shock kecil. Dengan menekan sekali, kondom itu bisa membuka hingga 45 derajat.
No comments:
Post a Comment